CEMPURI
Merupahkan tempat adanya batu warna hitam pekat yang pada masanya sekitar ratusan tahun lalu batu ini berada di dasar laut selatan tempatnya di parangkusumo yogyakarta artinya laut selatan airnya pada zaman dulu sampai pada cempuri tertanam secara alami di perut bumi ada dua batu yang saling berdekatan satunya agak besar pas di hadapanya.
Pada era kerajaan mataram yang saat itu kondisi kerajaan mataram situasinya lagi kacau karena akan di serang dari kerajaan pajang yang dimana kerajaan pajang memiliki kekuatan lebih besar dari mataram, karena kegelisaan itu maka suto wijiyo menggunakan ilmu jawanya mengikuti wisik ghoib yang saat itu beliau dapat wisik di suruh bertapa di alas ketonggo sesampai di alas ketonggo sutowijoyo melakukan bertapa / meditasi sesuai ilmu jawa yang dia pegang lelaku beberapa hari di situ belum menemukan titik terang masih gelisah belum dapat ilmu juga kemudian di situ dapat wisik lagi di suruh bertapa di pinggir laut kidul , pada akhirnya sutowijiyo mengikuti wisik itu lagi dan berjalan menuju laut kidul sesampai di sana beliau mencari tempat yang bisa digunakan bertapa dengan baik sampai bisa berjalan di atas air menggunakan ilmu kanuraganya dan akhirnya bertemu lokasi yang tenang di pinggir laut ada sebuah batu hitam yang sangat besar beliau duduk dan bertapa di batu itu sutowijoyo.

Tempat bertapanya Sutowijoyo
Sutowijoyo bertapa di atas batu itu beberapa hari semakin lama semakin tenang dan tidak ada yang mengganggunya semakin hari kekuatan ilmunya semakin tinggi sehingga energynya bisa membuat istana kerajaan ghoib yang ada di dasar laut kidul semuanya bergetar, para penghuni ghoib sangat panik dan bergemuruh , ombak laut semakin tinggi dan datanglah seorang wanita cantik memakai mahkota dan mengenakan selendang hijaunya menghampiri sutowijoyo beliau berdiri di atas batu yang ada di hadapan batu tempat bertapanya sutowijoyo, batu itu agak kecil beliau berkomunikasi dengan sutowijoyo , ada apa wahai manusia kamu kok bertapa di sini sampai menggetarkan istanaku di laut selatan, kemudia beliau saling memperkenalkan diri sosok perempuan memperkenalkan sebagai ratunya dari kerajaan ghoib di dasar laut selatan dan saling berkomunikasi pada intinya sutowijoyo ingin menjadi raja di kerajaan mataram , sebentar lagi kerajaan mau di serang dari kerajaan pajang yang memiliki kekuatan sangat besar , kemudian ratu kidul memberikan suatu perjanjian yang di mana isinya beliau mau membantu menjadikan raja mataram dan bisa berjaya kerajaan mataram tanpa tandinganya kerajaan pajang bisa di kalahkan dengan mudah asalkan beliau mau menikahi ratu kidul.
Sutowijoyo saat itu berambisi ingin menjadi raja mataram dan mengiyakan saja mau menikahi ratu kidul asalkan dia bisa jadi raja dari sini kemudian beliau mulai menjalin percintaan pada awalnya sutowijoyo di kenalkan dengan keraton kidul di ajak ke dasar laut untuk di kenalkan sama penghuni keraton kidul semua dan melakukan percintaan di alam ghoib sampai melakukan pernikahan di sana dan suatu ketika beliau ingin kembali ke mataram di atarkanlah oleh ratu kidul ke raganya kembali di batu tempat bertapanya , tidak di sangkah sutowijoyo uda berbulan - bulan bertapa di situ setelah bertapa dan kembali ke mataram, tidak lama kemudian pasukan dari pajang menyerang ke mataram sutowijoyo memberitau ratu kidul dan pasukan dari selatan bergerak membatu sutowijoyo dengan cara menjadikan alam semesta menjdi bencana besar saat itu tanah tiba -tiba tanah longsor, gunung meletus banyak batu besar dari tebing dn guung berjatuhan menghantam pasukan dari kerajaan pajang dan semua pasukanya banyak yang mati saat itu sehingga pasukan mataram tanpa perlawanan pasukan pajang uda banyak yangmati dan pada akhirnya di menangkan oleh mataram dan sutowijoyo di angkat menjadi raja mataram.
Mulai dari situ keraton jogyakarta melakuakan ritual larung sesaji ke laut selatan sebagai rasa bersyukur atas kedamaian di wilayahnya serta menghormati makluk ghoib saat itu.
Sekarang batu di cempuri itu masih di keramatkan karena mengandung nilai sejarah yang tinggi dan air laut sekarang uda tidak sampai di batu tersebut , banyak pelaku spiritual dari berbagai kalangan untuk napak tilas ke cempuri dan laut selatan yang di lakuan nyekar di batu tersebut menghargai adanya kekuatan ghoib yang tinggi di kedua batu itu dan meyakinai adanya signal menuju ke keraton selatan di situ banyak yang ritual bermeditasi dan setelah ritual dan nyekar di situ banyak orang yang mencari bunga kantil untuk di jadikan pegangan sebagai penglaris usaha maupun pengasihan dan meyakini memiliki kekuatan dari ratu kidul setelah ritual di cempuri selanjutnya menuju ke pantai selatan untuk melakukan larung sesaji setelah larung dia bermeditasi di pinggir pantai untuk meraga sukma ke keraton selatan bertemu ratunya , tanda larung sesaji jika di terima dan tidaknya oleh penghuni selatan adalah saat meletakkan sesaji di pantai bila di ambil ombak dan tidak di kembalikan lagi ke pingir pantai artinya larungnya di terima oleh penghuni selatan jika sesajinya setelah di ambil ombak dan di kembalikan lagi ke pinggir laut maka larungnya tidak di terima oleh penghuni selatan.
RITUAL
Saya saat berkunjung ke cempuri saya hanya membawa bunga telon sama dupa , bunga telon itu di taburkan di batu tempatnya sutowijoyo bertapa dan di taburkan di batu ratu kidul saat bertemu sutowijoyo , setelah itu bakar dupa dan bermeditasi.
Saat sukma uda aktif masuk di alam batu tersebut di sana tiba - tiba saya berada di dasar laut bersama dengan batu ini melihat banyak ikan lalu lalalang dan naga berkeliaran di sekitar batu tersebut saya baca etika sesuai pakem saya untuk melanjutkan perjalanan dan melihat sukma sutowijoyo memakai pakaian adat jawa dan menggenakan blangkon di kepalanya di dampingi ratu kidul berjalan - jalan menyusuri dasar laut dan saya berkomunikasi dengan beliau meminta bimbinganya dan pada akhirnya saya di bimbing di beri berbagai keilmuan ghoib setelah selesai saya kembali lagi ke raga dan lanjut ke pantai selatan untuk melakukan larung sesaji menggunakan bunga 7 rupa, minyak melati satu botol dan beberapa syarat lainya, saat meletakkan sesaji ke pantai baca etika terlebih dahulu kemudian lihat arah ombak setelah ombak naik baru sesaji di letakkan di pinggir laut dan di ambil sama ombak lalu amati ombak setealh ombak ke tengah dan ombak naiklagi ke pingir jika sesajinya tidak di kembalikan ke pinggir laut artinya di terima larunganya.
MANFAAT LARUNG SESAJI
Larung sesaji merupahkan melepaskan / membuang segala jenis keburukan / karma buruk yang ada di tubuh menggunakan lambang sesaji yang di buang ke laut karena laut merupahkan tempat yang dimana menerima segala hal mulai hal yang buruk maupun yang baik, semua air sungai terakhir di buang ke laut jadi laut itu bisa menerima segala hal, jika tubuhmu sedang mengalami sakit belum sembuh, bernasib sial terus menerus, dapat karma buruk, selalu rugi jika usaha / dagang maka perlu di larung semua penyakit yang ada di tubuhmu, energy negatif yang ada di tubuhmu, karma buruk yang ada di tubuhmu, kesialan yang ada di tubuhmu semua itu di buang denagn simbol larung sesaji ke laut bertujuan membuang semua keburukan dan kesialan setelah itu bermeditasi dan berdoa untuk menyatukan energy positif dari laut di selaraskan dengan tubuh, mengambil kekuatan kerezkian, kesuksesan, pengasihan untuk di selaraskan dengan tubuh, setelah selesai maka tubuh yang di rasakan tenang, damai, nyaman, bersinar, bahagia