
"Budi Melihat Alam Ghaib: Perjalanan Menuju Master Ilmu Sukma dari Padepokan Sekar Pawitra"
Budi Melihat Alam Ghaib: Perjalanan Menuju Master Ilmu Sukma dari Padepokan Sekar Pawitra
Bertahun-tahun Budi mencari kebenaran di dunia spiritual—berguru ke banyak tempat, belajar berbagai ajian dan wirid, tapi hasilnya nihil. Hingga suatu malam, pencariannya di internet mempertemukannya dengan nama yang tak asing bagi para pengamal ilmu tinggi: Padepokan Sekar Pawitra.
Awal Pencarian
Budi adalah pria berusia tiga puluhan asal Jakarta. Sehari-hari ia bekerja sebagai pengusaha di bidang perdagangan, memiliki beberapa cabang usaha kecil di sekitar ibu kota. Hidupnya terlihat normal dari luar: mapan, berkeluarga, dan disegani oleh rekan bisnisnya. Namun di balik kesibukan duniawi itu, Budi menyimpan rasa haus akan pengetahuan yang tak bisa dijawab oleh logika — pengetahuan tentang dunia ghaib.
Sejak remaja, Budi sudah tertarik pada hal-hal mistik. Ia sering mendengar cerita tentang orang yang bisa melihat makhluk halus, memindahkan energi, atau menyembuhkan orang dengan kekuatan batin. Ia kagum, bahkan iri, karena selama ini semua itu hanya sebatas cerita. Ia ingin membuktikan sendiri bahwa dunia ghaib itu nyata. Maka dimulailah perjalanannya sebagai pencari ilmu.
Budi belajar dari banyak tempat: dari guru-guru spiritual di Jawa Barat, ke pesantren di Banten, hingga padepokan di Jawa Tengah. Ia menempuh perjalanan jauh, menjalani tirakat, membaca wirid, dan mengikuti petunjuk para guru. Namun meski sudah bertahun-tahun mencari, hasilnya selalu sama — ia belum mampu melihat apa pun.
Kadang ia merasakan hawa dingin atau getaran aneh di tubuhnya, tapi tidak pernah sampai bisa benar-benar melihat makhluk ghaib seperti yang dijanjikan. Rasa kecewa mulai tumbuh di hatinya, namun semangatnya belum padam. Ia yakin, di luar sana pasti ada guru yang tepat untuk membimbingnya.
Pertemuan Tak Terduga
Suatu malam , Budi sedang brosing di internet setelah pulang kerja. Ia mengetikkan kata kunci: “ilmu melihat ghaib jarak jauh”. Dari banyak hasil pencarian, matanya tertarik pada satu nama: Padepokan Sekar Pawitra.
Website-nya terlihat sederhana, tapi aura yang terpancar berbeda. Di sana tertulis bahwa padepokan ini mengajarkan berbagai ilmu metafisika tinggi — mulai dari ilmu kebatinan, raga sukma, hingga pembangkitan energi spiritual murni — bisa dipelajari secara jarak jauh dengan bimbingan langsung dari Guru Besar Sis Gunawan.
Budi membaca testimoni murid-murid yang berhasil setelah belajar di sana. Ada yang bisa menyembuhkan orang lain, ada yang bisa melihat makhluk ghaib, bahkan ada yang mampu memindahkan energi negatif dari rumahnya. Ia merasa tertarik sekaligus penasaran.
“Apakah mungkin belajar ilmu ghaib tanpa tatap muka langsung?” batinnya bertanya. Namun rasa ingin tahunya lebih besar dari keraguannya. Setelah membaca berulang-ulang, Budi akhirnya memutuskan untuk mendaftar.
Perjalanan Menjadi Master
Karena jadwal kerjanya padat, Budi tak ingin belajar perlahan dari tingkat dasar. Ia langsung mendaftar ke tingkat Master, dengan alasan agar bisa memahami ilmu secara menyeluruh. Tak lama kemudian, ia menerima pesan dari admin padepokan, menyampaikan jadwal bimbingan pribadi bersama Guru Besar Sis Gunawan.
Saat sesi pembimbingan dimulai, suara Guru Sis Gunawan terdengar tenang namun penuh wibawa. Ia menjelaskan bahwa ilmu ghaib sejati bukanlah tentang mantra panjang atau ritual berat, melainkan tentang penyatuan kesadaran manusia dengan energi alam semesta. Setiap manusia sebenarnya sudah memiliki kemampuan itu, hanya saja tertutup oleh energi negatif dan kesibukan duniawi.
Guru Sis kemudian membimbing Budi untuk membuka mata batin secara perlahan. Latihan dilakukan melalui panduan meditasi jarak jauh. Suaranya lembut, namun setiap kata terasa bergetar di dada Budi. Dalam waktu sekitar satu jam, Budi merasakan sesuatu yang belum pernah ia alami sebelumnya: secara lngsung seola - ola berpindah alam , terlihat sosok harimau, putri raja, istana kerajaan.
Tiba-tiba,sosok-sosok itu Ada cahaya bergerak, ada siluet seperti manusia, namun bukan manusia. Budi tercekat. Untuk pertama kalinya, ia melihat dunia ghaib yang selama ini hanya ia dengar dari cerita orang.
Setelah latihan itu, Guru Sis memberikan tiga jam tambahan untuk mendalami ilmu raga sukma, yaitu kemampuan memisahkan kesadaran dari tubuh fisik untuk menjelajah dimensi lain. Budi mengikuti setiap petunjuk dengan tekun. Dalam waktu total empat jam, ia merasa seperti lahir kembali dengan kemampuan baru yang sulit dijelaskan dengan logika.
Praktik Pertama
Beberapa hari setelah latihan, Budi memutuskan untuk menguji kemampuannya. Ia memiliki toko yang akhir-akhir ini terasa aneh. Usaha yang dulu ramai tiba-tiba sepi tanpa alasan jelas. Karyawan sering mengeluh merasa merinding saat malam hari, dan beberapa pelanggan mengatakan enggan masuk karena “auranya berat”.
Budi menenangkan diri, lalu duduk bersila di ruang belakang tokonya. Ia memejamkan mata, menarik napas panjang, dan memusatkan kesadarannya seperti yang diajarkan Guru Sis. Perlahan pandangannya terbuka ke dimensi lain.
Betapa terkejutnya ia, karena di sekeliling toko tampak banyak makhluk halus berwujud hitam pekat. Beberapa seperti binatang besar, sebagian menyerupai manusia tanpa wajah. Mereka berdiri di depan pintu, seolah membentuk pagar gaib yang menutupi jalan rezekinya.
Tanpa panik, Budi menggunakan ilmu raga sukmanya. Dalam wujud halus itu, ia melayang dan mendekati makhluk-makhluk tersebut. Dengan suara tegas ia berkata,
“Pergilah kalian dari sini. Tempat ini bukan milik kalian. Aku pindahkan kalian ke Laut Selatan.”
Dengan gerakan tangan batin, Budi mengarahkan makhluk-makhluk itu menuju arah selatan. Dalam sekejap, mereka menghilang seperti asap tertiup angin. Setelah selesai, ia membuka mata. Ruangan terasa ringan, udara lebih segar, dan hatinya damai.
Keesokan harinya, sesuatu yang menakjubkan terjadi. Usahanya kembali ramai. Pelanggan berdatangan, bahkan lebih banyak dari sebelumnya. Karyawan merasa nyaman bekerja, dan Budi menyadari bahwa ilmu yang ia pelajari benar-benar bekerja.
Makna Sebuah Perjalanan
Budi tidak berhenti sampai di situ. Ia terus berlatih, memperdalam meditasi dan komunikasi dengan alam ghoib. Ia belajar mengenali perbedaan antara energi baik dan buruk, serta bagaimana menyeimbangkan kekuatan batin agar tidak disalahgunakan.
Baginya, pengalaman itu bukan sekadar pencapaian spiritual, tapi juga pelajaran hidup. Ia menyadari bahwa dunia ini lebih luas dari yang terlihat oleh mata manusia. Semua hal yang tampak di dunia fisik hanyalah bayangan dari energi yang bekerja di baliknya.
Guru Sis Gunawan selalu mengingatkan,
“Ilmu sejati bukan untuk kesombongan, tapi untuk keseimbangan. Semakin tinggi kemampuanmu, semakin besar tanggung jawabmu menjaga diri dan membantu sesama.”
Kata-kata itu tertanam kuat di benak Budi. Ia kini lebih tenang, lebih bijak, dan lebih menghargai kehidupan. Ia tak lagi merasa perlu membuktikan apa-apa, karena sudah merasakan sendiri kebenaran yang dulu ia cari ke mana-mana.
Perjalanan Budi adalah kisah tentang pencarian batin dan kesungguhan hati. Dari seorang yang skeptis menjadi seseorang yang mampu menembus batas dimensi, semua terjadi karena ia membuka diri terhadap bimbingan yang benar.
Ilmu ghaib bukan milik orang pilihan, melainkan milik siapa saja yang mau membersihkan hati dan menyeimbangkan diri dengan alam semesta. Melalui bimbingan Padepokan Sekar Pawitra dan kebijaksanaan Guru Besar Sis Gunawan, Budi menemukan jawaban dari pencarian panjangnya: bahwa kekuatan sejati sudah ada di dalam diri manusia, menunggu untuk dibangkitkan.
Kini, setiap kali ia menatap toko yang kembali ramai, Budi tersenyum kecil. Ia tahu bahwa keberhasilan itu bukan semata hasil kerja keras fisik, tetapi juga buah dari keselarasan antara dunia lahir dan batin.
Dan semuanya berawal dari satu langkah sederhana — percaya dan belajar dengan sungguh-sungguh.


